Lelaki
berwajah mirip Obama ini saat kecil bercita-cita menjadi dokter. Namun
karena kemiskinan keluarganya impian itu kandas. Lulus SMP ia
meninggalkan Dompu Nusa Tenggara Barat merantau ke Makassar untuk
menjadi petugas cleaning service. Profesi itu ia jalani sembari
berjualan jamu.
Kendati lelaki bernama Nasrin H. Muhtar ini bukan karyawan sales di
perusahaan jamu tersebut, penjualannya melebihi tenaga sales yang
direkrut oleh perusahaan. Tidak heran bila akhirnya Nasrin kecil dilamar
menjadi karyawan di perusahaan itu. Prestasinya terus bersinar hingga
akhirnya ia meraih jabatan sebagai wakil direktur. Bukan hanya itu,
lelaki inipun sukses mencetak prestasi lain, yaitu menyelesaikan kuliah
yang dari dulu memang diimpikannya.
Walau bercita-cita menjadi dokter tetapi ia mengambil kuliah bukan di
Fakultas Kedokteran. Untuk hal ini Nasrin menjelaskan, “Saya tetap
menjadi dokter walau tidak kuliah di fakultas kedokteran. Saya menjadi
dokter jamu. Lihatlah plat mobil saya DR 74MU.”
“Yang penting lagi, impian saya menyehatkan orang tercapai, walau
tidak lulus dari fakultas kedokteran,” kata Nasrin sambil tertawa. Ya,
Nasrin kini adalah pengusaha Jamu Sasambo di Mataram NTB.
Baktinya kepada orang tuanya juga patut dicontoh. Ia pernah
memberangkatkan haji orang tuanya. Ada cerita menarik ikhwal yang satu
ini. Hingga satu hari sebelum berangkat orang tuanya masih sakit.
Setelah ditanya oleh Nasrin orang tuanya menjawab, “Saya heran kok bisa
berangkat haji dan tidak harus menjual apa-apa. Orang lain bila hendak
ke Tanah Suci harus menjual tanah dan sebagainya. Saya satu kaki ayampun
tak ada yang dijual. Semua diberi oleh anakku, apakah ini boleh?”
Dengan mantap Nasrin menjawab, “Bapak, jangankan uang, andai 2/3
nyawa dan energi bisa saya berikan kepada bapak sayapun rela asal bapak
bisa ke Tanah Suci. Berangkatlah pak ke Tanah Suci dengan tenang. Andai
bapak harus meninggal di sanapun saya sudah ikhlas. Tetapi tentu saya
lebih bahagia Andai bapak pulang sehat wal’afiat.” Nasrin kemudian
memeluk dan mencium bapaknya.
Ajaibnya, kurang lebih satu jam dari kejadian itu, bapaknya Nasrin
sehat wal afiat dan berangkatlah ia ke Tanah Suci. Sepulang dari Tanah
Suci bapaknya sakit-sakitan. Penyembuhannya di bawa ke dokter? Tidak.
Nasrin membuatkan kandang bebek dan memberinya 100 ekor bebek yang sudah
siap bertelur.
Ternyata, setelah aktif beternak bebek, bapaknya Nasrin sehat dan
bugar. Kok bisa? “Dengan beternak bebek bapak bisa memberikan
telur-telur bebeknya itu kepada cucu dan tetangga setiap hari. Hal itu
ternyata membahagiakan. Perasaan bahagia itulah yang membuat bapak saya
menjadi lebih sehat. Ia merasa hidupnya lebih berarti dan punya makna.”
Kenang Nasrin dengan mata berkaca-kaca.
Nasrin memang gagal meraih gelar dokter. Akan tetapi terbukti ia mampu mengobati banyak orang dengan caranya sendiri.
Nasrin juga membuktikan tidak harus punya gelar dokter untuk bisa
menyembuhkan orang. Melalui bahan-bahan yang dianggap sampah (akar-akar
tumbuhan dan bahan lain) Sekertaris Umum HIPMI dan aktivis komunitas
Tangan Di Atas ini mengolahnya menjadi jamu yang menyehatkan. Mantan
petugas cleaning service ini pun sukses mengembangkan bisnisnya hingga
beromzet ratusan juta rupiah setiap bulan.
Salam SuksesMulia!
Sumber : http://www.jamilazzaini.com/nasrin-sang-dokter-jamu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar