TEMPO.CO, Jakarta
- Pemerintah menetapkan formula harga minyak mentah Indonesia (ICP)
lebih tinggi dibanding harga minyak dunia. "Penetapan harga semacam ini
karena kualitas minyak Indonesia lebih bagus dibanding minyak
internasional," kata Deputi Pengendali Operasi Badan Pelaksana Kegiatan
Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini, Selasa, 3 April 2012
kemarin.
Dia menjelaskan formula harga minyak mentah di
seluruh dunia berbeda-beda. Untuk perbandingan, biasanya pasar
menggunakan acuan perbandingan harga minyak di New York Mercantile
Exchange (NYMEX), Bloomberg, dan Brent London. Harga Brent paling tinggi
dibanding acuan harga lainnya. "Nah, harga ICP biasanya lebih tinggi
US$ 5-10 per barel dibanding Brent."
Untuk harga ICP, Rudi
melanjutkan, pemerintah dan kontraktor sepakat menggunakan formula
harga: 50 persen Platts ditambah 50 persen RIM Intelligence Co. Dari
jumlah ini kemudian diambil harga rata-rata. Platss dan RIM dipilih
karena kedua lembaga itu dinilai independen.
RIM adalah
penyedia data independen pasar minyak di Jepang. Adapun Platts adalah
lembaga penyedia informasi tentang energi paling berpengaruh di dunia
yang berpusat di Singapura.
Menurut Rudi, minyak
berkualitas tinggi biasanya bersifat ringan dan mudah diolah untuk
dijadikan bahan bakar, seperti Premium atau Pertamax. Sementara itu,
minyak tak ringan diolah menjadi minyak tanah.
Director of
the Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Kurtubi,
mengatakan tingginya harga minyak mentah di Indonesia disebabkan masih
tingginya permintaan. "Tapi pasokannya kurang karena produksi sedang
turun, sehingga ICP tetap tinggi," ujarnya.
Acuan harga
Platts dan RIM, menurut Kurtubi, karena kedua lembaga ini menghitung
harga minyak untuk pasar Asia. "Selain itu, Platts dipilih karena ada
beberapa harga minyak Indonesia yang dipublikasikan di sana, seperti
Minas."
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Widjajono Partowidagdo menjamin harga ICP sudah dihitung secara terbuka.
Dia menambahkan, penghitungan harga minyak juga mempertimbangkan unsur
biaya produksi, bagian pemerintah, dan bagian kontraktor. "Tidak mungkin
harga minyak hanya berdasarkan produksi. Minyak adalah komoditas
jual-beli."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar