Keberhasilan seseorang dalam bidang bisnis ataupun
karier dapat diraih apabila mampu memosisikan diri menjadi pemain. Lihat
sosok David Beckham, seperti itulah seharusnya Anda!
Demikian diutarakan Jamil Azzaini dalam bukunya, Makelar Rezeki, buku
keempatnya yang diluncurkan di Jakarta, Senin (21/3/2012) malam lalu.
Jamil menempatkan sosok Beckham pada halaman awal bukunya sebagai
ilustrasi. Disebutkan di situ, saat Beckham mendapat kartu merah dan tim
Inggris tersingkir pada kejuaraan dunia, seluruh penonton dan pendukung
memakinya.
Namun, yang sebenarnya adalah pemain tetap memperoleh bayaran,
sedangkan penonton tidak mendapatkan apa-apa. Perumpamaan ini, menurut
Jamil, memiliki pesan penting.
“Apabila ingin berhasil, Anda harus menjadi pemain, menjadi pelaku.
Anda yang harus melakukannya sendiri, tidak dapat diwakili orang lain.
Jangan jadi penonton,” ujar Master-Trainer Kubik ini.
“Ketika diberi target pimpinan, Anda juga harus berusaha dengan keras
meraihnya serta mencari cara dan upaya agar dapat tercapai,” kata
lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Jamil mengatakan, memang tak mudah menjadi sosok “pemain” di sini
karena, apabila Anda sibuk mengomentari target tanpa melakukan sesuatu,
bahkan menggerutu, maka Anda tidak akan meraih apa pun.
“Bahkan, Anda dapat kehilangan posisi dan pekerjaan,” ucapnya.
Ibarat magnet
Banyak orang bertanya, mengapa belum pernah sukses, berhasil, dan
belum bermakna untuk orang-orang di sekitar? Jamil mengatakan,
penyebabnya, kita hanya fokus pada diri sendiri dan kepentingan diri.
“Padahal sudah jelas, hidup itu bukan hanya tentang diri sendiri.
Hidup juga tentang orang-orang yang kita cintai, tentang agama yang kita
anut, orang-orang di sekitar kita, bangsa dan negara di mana kita
hidup,” kata penulis buku Kubik Leadership bersama Farid Poniman dan
Indrawan Nugroho ini.
Ia mengatakan, ada energi besar yang dihasilkan dari orang-orang
besar yang memiliki semangat untuk mengangkat harkat dan derajat
orang-orang di sekitarnya. Orang-orang besar itu, kata Jamil, tidak
hanya berpikir dan berjuang untuk dirinya, tetapi mereka memiliki
kepedulian dan semangat tinggi menjadikan hidup semakin bermakna dan
bermartabat.
“Ibarat magnet yang mampu menarik hal-hal positif di sekitarnya, ia
punya kekuatan, pengaruh kuat di dalam kehidupan bermasyarakat. Makelar
rezeki ini juga ibarat saklar, yang bisa menyalakan lampu, menghidupkan
sesuatu yang sudah mati sehingga mampu menerangi sekitarnya. Ia mampu
menghubungkan satu dengan yang lain,” ujar penulis Menyemai Impian
Meraih Sukses Mulia ini.
Mengalirkan sesuatu yang tersumbat, memperlancar keadaan dan
melakukan hal-hal yang saling menguntungkan. Orang yang menjadi “makelar
rezeki” menjadi saluran energi besar dan melakukan pekerjaan besar.
“Mereka juga mendapatkan hasil besar. Hebatnya, energi mereka tidak
pernah habis, bahkan bertambah terus dan semakin sukses,” ujar penulis
Tuhan Inilah Proposal Hidupku.
Keterangan:
Artikel ini dimuat di Kompas. Bisa dibaca di http://nasional.kompas.com/read/2012/03/22/18291196/Ingin.Sukses..Jangan.Jadi.Penonton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar